Friday, April 5, 2013

TransJakarta, Sebuah Transportasi Massal Berbasis BRT (Bus Rapid Transit) di Jakarta

Banyak sekali moda transportasi umum di Kota Jakarta. Mulai dari angkot, Metro Mini, Kopaja, PPD, Mayasari Bakti, TransJakarta, dan masih banyak lagi. Disini, saya akan memaparkan tentang bus TransJakarta...kita akan mulai dari Koridor 1 terlebih dahulu.

Bus TransJakarta adalah salah satu moda transportasi massal yang berbasis BRT (Bus Rapid Transit), tentu saja ciri-ciri bus TransJakarta dengan bus-bus yang lainnya tampak berbeda...kalau bus reguler semuanya masih berbahan bakar solar...TransJakarta sudah berbahan bakar gas (kecuali bus Koridor 1 yang lama masih menggunakan solar) dan letak pintu yang tinggi untuk menaikkan ataupun menurunkan penumpang di bus TransJakarta karena halte-haltenya juga lebih tinggi dari permukaan jalan.

1. Koridor 1 (Blok M-Stasiun Kota)
Koridor 1 yang merupakan jalur perdana bus TransJakarta ini diresmikan pada tanggal 15 Januari 2004 (9 tahun yang lalu), bus-bus yang awalnya digunakan adalah Hino RG dan Mercedes-Benz OH 1521 Euro 2 dengan karoseri New Armada (Hino dan sebagian Mercedes-Benz) dan Restu Ibu (Mercedes-Benz) dan dioperasikan oleh PT. Jakarta Express Trans (JET) tapi sekarang bus-bus tersebut sudah banyak yang disebar ke rute-rute yang lain (Cililitan-Ancol, Cililitan-Harmoni, Harmoni-Ragunan, d.l.l) karena Koridor 1 sekarang sudah memiliki bus gandeng terbaru bermerk ZhongTong dan dioperasikan oleh Perum DAMRI. Rencananya bus-bus Koridor 1 yang sudah lama akan dijadikan bus untuk "AMARI" (Angkutan Malam Hari) dan sebagian lagi untuk menambal kekurangan bus-bus di koridor lain. Namun apa yang terjadi, rencana tersebut hingga kini belum terealisasi dan ditambah PT. Jakarta Express Trans sudah bubar karena merugi. Jadi rute Harmoni-Ragunan sudah tidak ada, Cililitan-Ancol tinggal dioperasikan PT. Jakarta Mega Trans saja, dan untuk rute Cililitan-Harmoni dioperasikan PT. Jakarta Mega Trans ditambah PT. Primajasa Perdana Raya Utama dengan rincian jumlah armada sebanyak 15 unit untuk menggantikan tugas PT. JET

Bus Hino RG dengan karoseri New Armada model Genesia (sudah tidak beroperasi)

Bus Mercedes-Benz OH 1521 Euro 2 dengan karoseri Restu Ibu (sudah tidak beroperasi)

Bus gandeng ZhongTong LCK6180G (Made in China) yang melayani Koridor 1 di masa kini, bus ini diperbantukan juga untuk Koridor 8 dan rute PGC-Grogol 2

 Suasana peresmian Koridor 1 (15 Januari 2004)

2. Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni) dan 3 (Kalideres-Pasar Baru)
Tepat disaat TransJakarta genap berusia 2 tahun (15 Januari 2006), Koridor 2 dan 3 diresmikan...inilah pertama kalinya bus TransJakarta menggunakan mesin berbahan bakar gas. Operator dari kedua koridor tersebut adalah PT. Trans Batavia (TB), bus-bus yang digunakan PT. Trans Batavia dalam menunjang pengoperasian Koridor 2 dan 3 adalah bus Daewoo BH115E (TB002, TB004-057, TB058 (R.I.P), TB059-065, TB067-TB117, TB118 (R.I.P), dan TB119-TB126) dan bus Hino RK (TB001 (R.I.P), TB003, dan TB066) dengan karoseri Mayasari Utama (Daewoo BH115E dan 3 sisanya Hino RK), Laksana (Daewoo BH115E), Restu Ibu (Daewoo BH115E), New Armada (Daewoo BH115E), dan Rahayu Santosa (Daewoo BH115E). Koridor 3 pada awalnya melewati Daan Mogot-Letjend S Parman-Tomang Raya-Kyai Caringin-Balikpapan Raya-Suryo Pranoto-Gajah Mada-Hayam Wuruk-Juanda-Pos-Gedung Kesenian (untuk arah Kalideres tidak berhenti di Harmoni tapi bus langsung menuju Tomang setelah TL Harmoni), pada tanggal 10 Februari 2008 Koridor 3 mulai merubah rutenya yaitu Daan Mogot-Kyai Tapa-KH Hasyim Asyhari-Hayam Wuruk-Juanda-Pos-Gedung Kesenian (tapi karena 2 halte baru yang ada di Kyai Tapa yaitu halte Grogol dan RS Sumber Waras belum rampung pembangunannya, sebagian Koridor 3 masih melewati rutenya yang lama dan juga sebelum halte Harmoni selesai direnovasi...untuk transit ke Koridor 3 sementara menggunakan halte Sawah Besar dan Monas) barulah pada tanggal 10 September 2008 yakni 7 bulan setelah Koridor 3 memulai rute barunya, semua bus Koridor 3 sudah resmi melewati KH Hasyim Asyhari-Kyai Tapa karena dua halte baru di Kyai Tapa juga sudah beroperasi. Kabarnya bulan November atau Desember tahun 2013 ini, armada bus gandeng baru sebanyak 76 unit akan didatangkan, pemenang lelang operator bus baru ini sama seperti Koridor 12 yaitu PT. Bianglala Metropolitan...kita tunggu saja realisasinya

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri Mayasari Utama berwarna biru 

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri Mayasari Utama berwarna kuning-orange 

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri Rahayu Santosa berwarna biru

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri New Armada berwarna kuning-orange 

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri New Armada berwarna abu-abu

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri Rahayu Santosa berwarna abu-abu (yang ada di gambar atas tersebut ialah bus TB-118 yang sudah terbakar di Grogol namun hingga kini belum dibuat bus penggantinya)

Bus TB-001 (bus yang berwarna biru), ini adalah satu-satunya bus milik PT. Trans Batavia yang bermesin Hino RK dengan transmisi manual dan sayangnya bus ini sudah terbengkalai (saya pun belum pernah menaiki bus yang satu ini)

3. Koridor 4, 5, 6, dan 7
Pada tanggal 27 Januari 2007, gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Sutiyoso meresmikan penggunaan Koridor 4, 5, 6, dan 7 dengan rute berikut ini:
Koridor 4: Pulo Gadung-Dukuh Atas
Koridor 5: Kampung Melayu-Ancol
Koridor 6: Ragunan-Halimun (sekarang diperpanjang menjadi Ragunan-Dukuh Atas)
Koridor 7: Kampung Melayu-Kampung Rambutan
Operator yang ditunjuk adalah PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM), PT. Jakarta Mega Trans (JMT), PT. Primajasa Perdanaraya Utama (PP), dan kemudian disusul oleh PT. Ekasari Lorena Transport (LRN).
Bus yang sekarang dipakai di Koridor 4 adalah bus Daewoo BH115E dan Hyundai Aero Hi-Class yang dioperasikan oleh JTM dan JMT, Koridor 5 memakai bus gandeng Komodo (JMT+LRN), HuangHai (JMT), dan Inobus (DMR) yang diperbantukan dari Koridor 11, Koridor 6 menggunakan bus yang sama seperti Koridor 4 tapi hanya dioperasikan JTM, Koridor 7 menggunakan bus Hino RK yang dioperasikan LRN. Mengapa saya tak mau memasukkan PP sebagai operator Koridor 4 dan 6, karena semua bus-bus milik PP dimasukkan ke Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni) dan rute porosnya (Harmoni-Grogol 2) sejak tanggal 1 Februari 2012. Jadi sampai sekarang saya menunggu kembalinya semua bus milik PP ke Koridor 4 dan 6 supaya bus milik JMT yang di Koridor 4 bisa dikembalikan ke Koridor 7, namun saya rasa itu akan terjadi apabila Koridor 8 sudah memakai bus gandeng ZhongTong seperti di Koridor 1. Sejak bulan Juni 2013, Traja PP sebanyak 15 unit dipakai Cililitan-Harmoni pasca bubarnya JET, itu sebabnya kenapa bus Zhongtong Koridor 1 diperbantukan, dan 1 Oktober 2013, Koridor 8 sudah bisa berhenti di Indosiar, Jelambar, dan RS Sumber Waras untuk kedua arahnya, jadi saya harap ini bisa mengurangi antrian di halte Grogol

Bus Hyundai Aero Hi-Class dengan karoseri Korindo yang melayani Koridor 4 dan 6

Bus Daewoo BH115E dengan karoseri Mayasari Utama yang melayani Koridor 4 dan 6

Bus Hino RK dengan karoseri Rahayu Santosa yang melayani Koridor 7

Bus gandeng Komodo dengan karoseri Rahayu Santosa yang melayani Koridor 5


Bus gandeng HuangHai (Made in China) yang melayani Koridor 5

4. Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni)
Koridor 8 sudah dibangun sejak tahun 2007, namun pengoperasiannya baru bisa diresmikan pada tanggal 21 Februari 2009. Pada awalnya, Koridor 8 dioperasikan oleh LRN dengan 20 unit bus yang seharusnya dijadikan bus Koridor 7 dan bus milik PP yang seharusnya dipakai Koridor 6. Akibatnya BLU terpaksa memangkas rute Lebak Bulus-Harmoni menjadi Lebak Bulus-Daan Mogot tepatnya di halte Indosiar (walaupun sebagian sumber mengatakan halte Jelambar). Per 1 Februari 2012, semua bus PP di Koridor 4 dimasukkan ke Koridor 8 dan digantikan oleh JMT dari Koridor 7, semua bus LRN di Koridor 8 kembali ke Koridor 7...ini terjadi karena penumpukan penumpang di halte-halte transit seperti BNN, Grogol, UKI, d.l.l. Jadi rute poros Koridor 4 yaitu TU Gas-Dukuh Atas yang dulunya dilayani PP sekarang dilayani JMT. Sedangkan rute poros Koridor 8 yaitu Harmoni-Grogol 2 yang awalnya beroperasi hanya di hari kerja (saat Koridor 8 masih dilayani LRN+PP) menjadi beroperasi setiap hari (setelah Koridor 8 hanya dilayani PP) dan Koridor 8 rute full (Lebak Bulus-Harmoni) rutenya dirubah menjadi lewat Roxy untuk setiap hari bukan hanya di hari kerja (kecuali disaat pelayanan Angkutan Malam Hari, Koridor 8 tetap melewati rute aslinya yaitu Tomang).

Bus Hino RK dengan karoseri Mayasari Utama yang melayani Koridor 8, bus seperti ini juga ada di rute Cililitan-Harmoni sebanyak 15 armada

5. Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) dan Koridor 10 (PGC-Tanjung Priok)
Dibangun bersamaan dengan Koridor 8, Koridor 9 dan 10 diresmikan pada tanggal 31 Desember 2011 oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Fauzi Bowo atau yang akrab disapa Foke. Koridor 9 dan 10 ini dioperasikan oleh PT. Bianglala Metropolitan (BMP) operator pemenang lelang dan PT. Trans Mayapada Busway (TMB) yang dibentuk dari dua perusahaan bus kota di Jakarta yaitu PT. Mayasari Bakti dan PPD. Kedua koridor ini sudah mengalami penundaan selama hampir 3 tahun dan bisa dilihat akibat terbengkalai selama hampir 3 tahun, banyak halte-halte di Koridor tersebut yang sudah rusak terutama halte Fly Over Jatinegara (tapi nama halte ini kalau di dalam bus malah jadi Stasiun Jatinegara). Koridor 10 termasuk salah satu koridor yang paling dipermasalahkan, pas udah pertama kali beroperasi pake bus yang benar-benar baru...selang beberapa waktu kemudian di Koridor 10 sudah tak nampak ada bus-bus bagus yang biasa melintas...tapi yang saya lihat malahan bus pinjaman dari Koridor 1 yang dioperasikan JET sebanyak 20 unit...loncatin ke masa kini yaa...sekarang baru deh Koridor 10 udah fix...memakai bus tunggal milik BMP sedangkan bus gandeng milik TMB (tapi bus gandeng TMB yang ada peta Koridor 10 ya bukan yang ada peta Koridor 9)...yaah tetap saja walaupun ada bus gandeng...Koridor 10 tetap lama sekali menunggu armadanya, saya pernah dua kali menunggu 20 menit lebih pertama karena macet di TL Pemuda Pramuka dari arah Rawasari lalu kedua kalinya karena macet parah di Sunter. Saya berikan sedikit informasi ya:
-Koridor 9 rute full: Kalau selain hari Minggu menggunakan bus milik BMP+TMB+JET tapi kalau lagi hari Minggu hanya memakai bus milik JET
-Koridor 9 rute poros: Kalau selain hari Minggu menggunakan bus gandeng BMP+TMB saja, hari Minggu rute ini tak hanya memakai bus gandeng tapi juga menggunakan bus tunggal milik BMP+TMB
-Koridor 1: Diluar hari Minggu (ini khusus bus tunggal ya, bus gandeng tidak ada masalah), bus tunggal yang dipakai adalah bus milik JET, hari Minggu bus tunggal yang dipakai adalah bus milik TMB.
Keuntungan dan Kerugian memakai bus tunggal JET di Koridor 9:
-Keuntungannya: Begitu bus sampai di Pinang Ranti, bisa langsung sekalian mengisi solar di SPBU khusus TransJakarta yang ada di dekat Poolnya JET
-Kerugiannya: Bus milik JET semuanya cuman punya 1 pintu di sisi kanan dan kiri sedangkan semua halte Koridor 9 (kecuali BNN hanya dua pintu) berpintu tiga, kalau mau naik bus jadinya repot.

 Bus gandeng Komodo dengan karoseri Rahayu Santosa (depan) dan bus Hyundai Aero Hi-Class dengan karoseri Laksana (belakang) yang melayani Koridor 9 dan 10

Bus gandeng Komodo dengan karoseri Rahayu Santosa yang melayani Koridor 9 dan 10

Bus Hyundai Aero Hi-Class dengan karoseri Restu Ibu yang melayani Koridor 9 dan 10

Bus Hyundai Aero Hi-Class dengan karoseri Trisakti yang melayani Koridor 9 dan 10

Bus Hyundai Aero Hi-Class dengan karoseri Korindo yang melayani Koridor 9 dan 10

6. Koridor 11 (Kampung Melayu-Pulo Gebang)
Diresmikan tanggal 28 Desember 2011, Koridor 11 yang melayani rute Kampung Melayu-Pulo Gebang ini berbeda dengan Koridor lainnya dalam desain halte. Kalau di halte-halte Koridor lain tidak ada lantai khusus penyandang cacat, di halte Koridor 11 fasilitas tersebut sudah disediakan...halte Walikota Jakarta Timur adalah halte yang paling lengkap...ada mushola, toilet, dan air mancur (tak lupa lantai khusus untuk dilewati penyandang cacat juga tetap disediakan). Operator Koridor 11 adalah Perum DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor RI), bus yang digunakan disini adalah bus gandeng Inobus sebanyak 21 unit. Ada hal-hal penting yang harus saya beritahu disini:
-Sampai saat ini, Koridor 11 hanya melayani sampai Walikota Jakarta Timur saja karena bus gandeng belum bisa masuk Pulo Gebang
-Bagi anda yang masih ingin meneruskan perjalanan ke Pulo Gebang, silahkan transit di halte Penggilingan (halte sebelum Walikota Jakarta Timur) dan naik bus rute Pulo Gebang-Penggilingan (bus yang dipakai adalah bus tunggal milik TMB)
-Rute Pulo Gebang-Penggilingan beroperasi mulai dari Jam 7:00 WIB-17:00 WIB
Bus ini sudah dilengkapi kamera CCTV, GPS, dan tulisan DILARANG BERDIRI yang terletak di dekat pintu, prototype dari semua bus Koridor 11 ini ialah salah satu bus gandeng Koridor 5 milik PT. Jakarta Mega Trans (JMT) yaitu JMT-065. Terkadang bus Koridor 11 diperbantukan ke Koridor 5 karena waktu kedatangan yang sangat lama sekali.

Bus gandeng Inobus dengan karoseri Laksana yang melayani Koridor 11

Bus gandeng Inobus dengan karoseri Trisakti yang melayani Koridor 11

Loket pembelian tiket di halte Walikota Jakarta Timur

7. Koridor 12 (Pluit-Stasiun Kota-Tanjung Priok)
Koridor 12 dengan rute Pluit-Tanjung Priok ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi pada tanggal 14 Februari 2013 (karena 14 Februari 2013 adalah perayaan Valentine, ada-ada saja orang yang bilang peresmian Koridor 12 ini adalah kado Valentine dari Jokowi). Kalau anda pernah melihat peta rute Koridor 12, rutenya pasti muter-muter segala lewat Kota-Mangga Dua-Kemayoran-Sunter. Salah satu halte yang desainnya mengikuti nuansa disekitarnya adalah halte Museum Fatahillah, ya sesuai namanya...halte tersebut bernuansa museum. Operator Koridor 12 adalah PT. Bianglala Metropolitan (BMP) dengan 36 unit bus gandeng yang terdiri dari:
-18 Unit Bus Gandeng Inobus Produksi PT. Industri Kereta Api (INKA) Dengan Karoseri Laksana
-18 Unit Bus Gandeng Ankai Dari China (Hanya Chassisnya Saja) Dengan Karoseri New Armada
Nah loh, Koridor 12 semua busnya udah gandeng tapi masalahnya kan di daerah Kota Tua itu jalanannya sempit sehingga buat manuver bus gandeng terlalu susah. Ada baiknya sih Koridor 12 dipecah dua rutenya yakni:
- Pluit-Stasiun Kota menggunakan unit bus tunggal Koridor 9 milik BMP
- Tanjung Priok-Stasiun Kota menggunakan unit bus gandeng Koridor 12 milik BMP
Waktu tempuh Pluit-Tanjung Priok ini sekali tempuh saja bisa 1-2 jam, kalau macet bisa 2 jam lebih pasti sampainya...jadi bagi yang ingin menggunakan Koridor 12 sebaiknya mengatur waktu keberangkatannya terlebih dahulu agar tidak terlambat sampai tujuan. Koridor 12 ini sekarang busnya suka di bantuin ke Koridor 9 barengan sama 5 unit Zhongtong dari Koridor 1 karena Koridor 9 ini walaupun busnya banyak tapi gak semuanya jalan, krn Traja BMP udh banyak yang dikanibal (kalo tidak percaya silahkan berkunjung ke Poolnya di Jalan Mayjend Sutoyo)

Bus gandeng Inobus dengan karoseri Laksana yang melayani Koridor 12

 
Ruang kemudi bus gandeng Inobus dengan karoseri Laksana yang melayani Koridor 12

Interior bus gandeng Inobus dengan karoseri Laksana yang melayani Koridor 12

Bus gandeng Ankai dengan karoseri New Armada yang melayani Koridor 12

 Halte Museum Fatahillah (tampak dalam)

Halte Museum Fatahillah (tampak luar)

Rencana Koridor yang akan datang berikutnya:
Koridor 13: Blok M-Ciledug
Koridor 14: Manggarai-Depok
Koridor 15: Blok M-Kalimalang
Ketiga koridor tersebut nantinya akan menggunakan jalan layang khusus bus TransJakarta dengan arti semua jenis kendaraan selain TransJakarta tidak diizinkan untuk mengakses jalan layang tersebut :)


No comments:

Post a Comment